RSS



Artikel
Konsep Kependudukan dan Keluarga Berencana
Lidia Novita Sari
1302300004/DIII Reguler

Abstrak
Sekarang ini laju pertumbuhan penduduk semakin tidak terkendali . hal tersebut bisa dipengaruhi oleh miningkatnya jumlah kelahiran . oleh sebab itu diperlukan suatu program untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Salah satu program yang di jalankan oleh pemerintah yaitu program keluarga berencana ( KB ) . tujuan dari artikel ini adalah untuk membuat penduduk lebih mengetahui tentang program KB .
Pendahuluan
            Sekarang ini sekitar 60% penduduk di Indonesia mendiami pulau jawa , sedangkan luas pulau jawa hanya 6,88% dari seluruh wilayah di Indonesia . penyebaran penduduk yang tidak merata inilah yang membuat kepadatan penduduk tiap kilometer persesi ( km2 ) menjadi sangat timpang .
            Masalah lain dari penyebaran penduduk ini adalah ketidakseimbangan antara laju pertumbuhan penduduk di kota dan didesa, meskipun jumlah penduduk didesa jauh lebih besar
Cepatnya laju pertumbuhan penduduk di kota akibat perpindahan penduduk dari desa ke kota menimbulkan masalah . yaitu masalah yang menyangkut lingkungan hidup , keadaan pemukiman penduduk yang kurang sehat dan masalah social ekonomi.
Untuk mengatasi laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akhirnya pemerintah mengadakan suatu program untuk mengendalikan jumlah kelahiran yaitu program keluarga berencana .

Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015.

Pembahasan
Konsep Kependudukan
Pengertian penduduk
            Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah dan daerah dalam kurun waktu tertentu . dalam arti lain semua orang yang berdomisili di suatu wilayah atau tempat dalam kurun waktu lebih dari enam bulan atau kurang dari enam bulan tetapi bertujjuan untuk menetap .
Dinamika kependudukan
Ada 2 ilmu kependudukan yang mempelajari tentang penduduk . yang pertama demografi dan studi kependudukan . demografi berfokus pada perubahan besar komposisi dan distribusi penduduk . atau sering pula demografi didefinisikan sebagai suatu studi kuantitatif dari lima proses demografi , yaitu fertilisasi, mortalitas , perkawinan , migrasi dan mobilisasi social . ke 5 proses tersebut berlangsung secara terus-menurus , serta menentukan besar , komposisi dan distribusi penduduk yang bersangkutan . sedangkan studi kependudukan mempelajari tentang sejarah penduduk , teori-teori mengenai penduduk dan kebijaksanaan penduduk .
Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk
Laju pertumbuhan ( growth rate ) dipengaruhi oleh tingkat kelahiran dan kematian. Tingkat kelahiran kasar (crude growth rate ) dan tingkat kematian kasar ( crude death rate )  masing-masing menunjukan jumlah kelahiran dan kematian per 1000 penduduk/tahun , dengan demikian ada 4 kemungkinan dari 2 variabel di atas 1 . tingkat kelahiran dan kematian tinggi 2. Tingkat kelahiran tinggi dan kematian rendah 3. Tingkat kelahiran rendah dan kematian tinggi 4. Tingkat kelahiran dan kematian rendah . berdasarkan hal tersebut 4 hal kemungkinan itu merupakan kombinasi yang paling berbahaya .
Masalah kependudukan di indonesia
            Sebagai salah satu Negara berkembang , Indonesia tidak luput dari masalah kependudukan , diantaranya seperti:
1.      Jumlah penduduk besar dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi
2.      Penyebaran penduduk yang tidak merata
3.      Struktur umur muda
4.      Kualitas penduduk yang masih harus ditingkatkan
Penyebaran dan kepadatan penduduk
            Sekitar 60% penduduk di Indonesia mendiami pulau jawa , sedangkan luas pulau jawa hanya 6,88% dari seluruh wilayah di Indonesia . penyebaran penduduk yang tidak merata inilah yang membuat kepadatan penduduk tiap kilometer persesi ( km2 ) menjadi sangat timpang .
            Masalah lain dari penyebaran penduduk ini adalah ketidakseimbangan antara laju pertumbuhan penduduk di kota dan didesa, meskipun jumlah penduduk didesa jauh lebih besar

Table 1.2 Penyebaran penduduk per pulau

Pulau
Luas
Wilayah
( %)
Penduduk (% )

1930

1961

1971
    1980

1985

1990

1995

2000

 2005
1.      Jawa dan sumatra
6,9
68,7
65,0
63,8
61,9
60,9
60,0
58,9
59,1
58,8
2.      Sumatra
24,7
13,5
16,2
17,5
19,0
19,9
20,3
21,0
20,7
21,0
3.      Kalimantan
28,1
3,6
4,2
4,4
4,5
4,7
5,1
5,5
5,5
5,5
4.      Sulawesi
9,9
6,9
7,3
7,1
7,1
7,0
7,0
7,3
7,3
7,2
5.      Pulau lainnya
30,4
7,3
7,3
7,2
7,5
7,5
7,6
7,3
7,4
7,5
TOTAL
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0


Tabel 1.3 kepadatan  penduduk Indonesia
Provinsi / Kabupaten
Tahun
1971
1980
1990
2000
2005
00.  Indonesia
62
78
95
108
116
01.  Nanggroe Aceh Darussalam
36
50
66
76
78
02.  Sumatra Utara
93
114
139
158
169
03.  Sumatra Barat
56
79
93
99
106
04.  Riau
17
23
35
52
62
05.  Jambi
22
27
38
45
49
06.  Sumatra Selatan
33
50
68
67
73
07.  Bengkulu
24
39
60
74
78
08.  Lampung
83
131
170
494
201
09.  Kep.Bangka Belitung
na
na
na
56
65
10.  Kepulauan Riau
Na
na
na
Na
Na
11.  DKI Jakarta
7,762
9,794
12,439
12,592
13,344
12.  Jawa Barat
467
794
1,023
1,033
1,126
13.  Jawa Tengah
640
780
876
959
982
14.  DI Yogyakarta
785
863
914
980
1,049
15.  Jawa Timur
532
609
678
728
757
16.  Banten
na
na
na
936
1,044
17.  Bali
381
438
493
559
601
18.  Nusa Tenggara Barat
109
135
167
199
208
19.  Nusa Tenggara Timur
48
58
69
83
90
20.  Kalimantan Barat
14
17
22
27
28
21.  Kalimantan Tengah
5
6
9
12
12
22.  Kalimantan Selatan
45
47
60
69
75
23.  Kalimantan Timur
4
5
8
11
12
24.  Sulawesi Utara
90
139
162
132
139
25.  Sulawesi Tengah
13
20
27
35
36
26.  Sulawesi Selatan
71
97
112
129
136
27.  Sulawesi Tenggara
26
25
35
48
51
28.  Gorontalo
na
na
na
68
75
29.  Sulawesi Barat
na
na
na
Na
na
30.  Maluku
15
30
40
26
27
31.  Maluku Utara
na
na
na
25
29
32.  Irian Jaya Barat
na
na
na
Na
na
33.  Papua
2
3
5
6
7












            Cepatnya laju pertumbuhan penduduk di kota akibat perpindahan penduduk dari desa ke kota menimbulkan masalah . yaitu masalah yang menyangkut lingkungan hidup , keadaan pemukiman penduduk yang kurang sehat dan masalah social ekonomi.

Keluarga Berencana
Sejarah KB
Pelopor gerakan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia adalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang didirikan di Jakarta tanggal 23 Desember 1957 dan diikuti sebagai badan hukum oleh Depkes tahun 1967 yang bergerak secara silent operation.
            Dalam rangka membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara sukarela. Usaha Keluarga Berencana (KB) terus meningkat terutama setelah pidato pemimpin negara pada tanggal 16 Agustus 1967 dimana gerakan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia memasuki era peralihan, jika selama orde lama, program gerakan Keluarga Berencana (KB) dilakukan oleh sekelompok tenaga sukarela yang beroperasi secara diam – diam karena pimpinan negara pada waktu itu anti kepada KB (Keluarga Berencana), maka dalam masa orde baru gerakan KB (Keluarga Berencana) diakui dan dimasukkan dalam program pemerintah.
            Struktur organisasi program gerakan Keluarga Berencana (KB) juga mengalami perubahan tanggal 17 Oktober 1968, didirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana Nasional) sebagai semi Pemerintah, kemudian pada tahun 1970 lembaga ini diganti menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ) yang merupakan badan resmi pemerintah dan departemen dan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia, mewujudkan dihayatinya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) (Mochtar , Rustam, 1998 : 251).

Beberapa Definisi KB
1.      Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran dan mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak .
2.      Menurut WHO ( world Health organisation ) expert committe 1970 ) definisi keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk :
a.       Mendapatkan objektif-objektif tertentu
b.      Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
c.       Mendapatkan kelahiran yang memang di inginkan
d.      Mengatur interval di antara kehamilan
e.       Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
f.       Menentukan jumlah anak dalam keluarga
Tujuan Program KB
Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di masa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015.
Sasaran Program KB
Terdapat 2 sasaran KB , yaitu :
1.      Sasaran Langsung
Pasangan Usia Subur ( PUS ) yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15-49 tahunn , karena kelompok ini merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual dapat mengakibatkan kehamilan . PUS diharapkan bias menjadi peserta KB yang aktif sehingga member efek langsung penurunan fertilisasi
2.      Sasaran tidak langsung
a.      Kelompok remaja 15-49 tahun , remaja ini bukan merupakan target sasaran KB tetapi remaja usia ini merupakan kelompok yang beresiko untuk melakukan hubungan seksual karena alat-alat reproduksinya telah berfungsi . sehingga program KB disini berperan sebagai pencegah kehamilan dan terjadinya abosri
b.      Oraganisasi-organisasi , TOMA , instansi yang diharapkan dapat memberikan dukungan dalam melembagakan NKKBS ( Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera )    

Ruang Lingkup Program KB
Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga berencana; Kesehatan reproduksi remaja; Ketahanan dan pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas; Keserasian kebijakan kependudukan; Pengelolaan SDM aparatur; Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan; Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara.
Kesimpulan

Ø  Menurut WHO ( world Health organisation ) expert committe 1970 ) definisi keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk :
a.       Mendapatkan objektif-objektif tertentu
b.      Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
c.       Mendapatkan kelahiran yang memang di inginkan
d.      Mengatur interval di antara kehamilan
e.       Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
f.       Menentukan jumlah anak dalam keluarga



Daftar Pustaka
suratun.2008.Pelayanan Keluarga Berencana & Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta:Trans Info Media
Hartanto,Hanafi.2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan, Anggota Ikapi
Sulistyawati,Ari.2011.Pelayanan Keluarga berencana. Jakarta selatan:Selemba Medika

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Poltekkes

Poltekkes